Pentingnya Memiliki Data Center

Bagi mereka yang memiliki website besar atau sebagai seorang developer aplikasi, pasti mengenal Data Center, akan tetapi tidak sedikit juga pebisnis yang memahami seluk beluk tentang pentingnya memiliki data center. Harus kamu ketahui bahwa data center merupakan sebuah fasilitas yang wajib dimiliki oleh pebisnis Web developer atau perusahaan besar yang memiliki data ribuan gigabyte.


Fasilitas Data Center

Fasilitas yang terdapat pada data center mencakup power supply cadangan, Koneksi internet cadangan, pendingin udara, pencegah bahaya kebakaran, serta piranti keamanan fisik lainnya. Data center terbagi menjadi dua kategori yaitu EDC (Enterprise data center)dan IDC (Internet data center).


Pentingnya Memiliki Data Center

EDC hanya dapat dioperasikan oleh internal perusahaan, sedangkan IDC dapat dioperasikan dan diakes oleh pengguna publik melalui jaringan internet dan berfungsi sebagai mendukung aplikasi yang berhubungan dengan internet.


Perusahaan besar yang banyak melakukan transaksi keuangan, seperti e-commerce, penggunaan data center dapat memberikan efisiensi dalam bertransaksi. Sedangkan penggunaan jangka panjang, data center dapat melindungi semua data yang ada jika suatu hari terjadi bencana alam dan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada server lokal.


Untuk penggunaan jasa data center, anda harus memilih penyedia layanan yang sudah terpercaya, seperti memiliki penyimpanan server di lokasi yang aman, memiliki server yang tidak cepat panas, ramah lingkungan dan memiliki efisiensi tinggi, serta menyediakan daya cadangan sehingga sever akan tetap aman jika terjadi gangguan listrik.


Selain hal itu, anda harus memperhatikan apakah penyedia layanan data center memiliki sistem manajemen yang baik, memiliki layanan pelanggan 7/24 jam jika suatu hari terjadi masalah dan yang terpenting apakah penyedia data center memiliki tingkat keamanan tinggi, mengingat data-data yang tersimpan adalah aset aset yang sangat penting bagi perusahaan anda.


Aktivitas virtual yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia memerlukan data center sebagai penjamin keamanan. Bayangkan, dengan adanya data center, data yang disimpan dan diunggah dapat diakses di manapun dan kapanpun tanpa harus khawatir akan hilang ditelan oleh zaman.


Selain itu, peran data center juga penting bagi aktivitas lain seperti, sistem dalam mesin ATM, e-commerce dan banyak lagi. Tak banyak yang tahu, bahwa semua aktivitas itu diolah dan terekam di dalam beberapa server di suatu lokasi bernama data center.


Keberadaan data center menjadi krusial meski kadang tak disadari oleh kita sebagai pengguna. Bayangkan, bila server di Google Mail mendadak mati dan tak berfungsi, bagaimana bisa berkirim email?


Contoh lain, bila data center yang menyimpan semua transaksi perbankan mati, tentu sangat mengganggu aktivitas para nasabah, bukan? Nasabah akan kesulitan mengambil atau melakukan transfer uang.


Sulitnya Mengelola Data Center

Mengelola data center bukanlah yang mudah. Banyak hal dapat menyebabkan perangkat dalam data center menjadi rusak atau terganggu. Suhu ruangan, misalnya. Server, sebagai salah satu perangkat di dalamdata center, pada dasarnya mengeluarkan suhu panas sehingga rentan sekali.


Apabila terlalu panas, server bisa mati. Sementara suhu yang lembab dapat menyebabkan perangkat di dalamnya mengalami korsleting. kemudian bila terjadi korsleting, perangkat tersebut bisa terbakar. Oleh karena itu, suhu ruangan di dalam data center harus diperhatikan dan dijaga dengan baik.


Pentingnya Memiliki Data Center

Adapun ancaman lain yang  menyebabkan keberlangsungan (uptime) data center terganggu adalah terputusnya pasokan listrik. Inilah ancaman utama bagi data center, terutama pada negara yang pasokan listriknya kurang baik. Penggunaan generator sebagai back up daya dan Uninterruptible Power Supply (UPS) berfungsi sebagai perangkat yang menahan aliran listrik agar perangkat di data center dapat bertahan sampai generator siap memasok listrik.


Adapun ancaman lain yang  menyebabkan keberlangsungan (uptime) data center terganggu adalah terputusnya pasokan listrik. Inilah ancaman utama bagi data center, terutama pada negara yang pasokan listriknya kurang baik. Penggunaan generator sebagai back up daya dan Uninterruptible Power Supply (UPS) berfungsi sebagai perangkat yang menahan aliran listrik agar perangkat di data center dapat bertahan sampai generator siap memasok listrik.


Server pada data center tidak boleh mati walaupun hanya sebentar. Bila terlanjur mati akan memakan waktu yang lama untuk mulai menghidupkannya (start up) kembali.


Dapat dibayangkan, bagi aplikasi kritikal seperti perbankan dan penyedia layanan telekomunikasi, hilang fungsi satu menit karena server mati bisa mengakibatkan kerugian miliaran rupiah.


Contoh kasus, bila server yang mencatat data biaya penggunaan telepon mati, maka data penggunaan telepon pelanggan akan tidak terdeteksi.


Data center memerlukan infrastruktur fisik terbaik Untuk menjaga agar keberlangsungan data center selalu terjaga, diperlukan infrastruktur fisik yang pintar dengan sistem monitoring terpadu.


Hal ini berguna untuk memantau dan mencegah segala ancaman yang mengakibatkan matinya perangkat pada data center.


Dalam hal ini, Manajemen Infrastruktur Pusat Data atau Data Center Infrastructure Management (DCIM) menjadi penting. Sebagai tambahan, penggunaan software DCIM juga disarankan.


Software haruslah berupa aplikasi hasil perpaduan data dari sensor-sensor yang tersebar di seluruh area data center. Dalam perangkat lunak itu akan mencakup data temperatur, data kelembaban, data penggunaan listrik perangkat pada data center, dan banyak lagi.


Kondisi dari seluruh area data center dapat dimonitoring dengan baik dalam satu layar, dengan demikian, pengelola data center akan diuntungkan dengan efisiensi penggunaan listrik, sebab pengatur sistem pendinginan di dalam area data center akan terjadi secara otomatis.


Seperti diketahui, sistem pendingin pada data center adalah sistem yang memakan listrik paling besar. Dengan pengaturan otomatis melalui software, konsumsi daya listrik dapat dipangkas hingga 30 persen. Efisiensi dalam jangka panjang dapat memangkas biaya yang harus dikeluarkan perusahaan.


Tak hanya itu, peranti lunak DCIM juga dapat membantu pengelola data center untuk menghitung dengan cepat kapasitas data centernya. Selain menjadi peluang efisiensi biaya, hal tersebut juga  mempengaruhi kecepatan tim IT untuk mendukung bisnis.


Misalnya, pada bank yang berencana untuk menambahkan service internet banking bagi nasabah. Langkah itu berpengaruh pada meningkatnya data yang akan muncul. Selain itu juga meningkatkan jumlah arsitektur IT, seperti server, storage, dan network yang dibutuhkan.


Pada banyak kasus, biasanya pengelola data center memiliki cadangan kapasitas di dalam pusat data itu, antara lain berupa server, space atau ruangan ataupun hal lain yang sudah disiapkan bila suatu saat bisnis menuntut penambahan aplikasi. Hal ini biasa disebut over provisioning


Pada dasarnya, cadangan kapasitas memakan biaya karena penggunaannya tidak optimal. Dengan menggunakan solusi DCIM, operator data center dengan cepat dapat menemukan kapasitas yang penuh sehingga bisa memberikan rekomendasi untuk menggunakan kapasitas cadangan agar optimal.


Dengan begitu, data center dapat digunakan secara efisien dan menghemat biaya IT bagi perusahaan.

Add Comments


EmoticonEmoticon